BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Konsep waktu sangat erat kaitannya
dengan sejarah dan geografi. Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk
mengetahui peristiwa masa lalu dan perkembangannya hingga saat ini (dimensi
temporar dalam sejarah). Sedangkan dalam geografi, suatu peristiwa erat kaitannya
dengan waktu dan tempat (dimensi waktu dan ruang). makna
waktu secara denotatif adalah merupakan satu kesatuan : detik, menit, jam,
hari, minggu, bulan, tahun, abad dst. Sedangkan makna waktu secara konotatif
adalah waktu sebagai suatu konsep. Ruang (dimensi spasial) merupakan tempat
terjadinya berbagai peristiwa alam maupun peristiwa sosial dan peristiwa
sejarah dalam proses perjalanan waktu. Menusia (dimensi manusia) adalah pelaku
dalam peristiwa sosial dan peristiwa sejarah. Dengan demikian ketiga konsep
tersebut, yaitu : waktu, ruang, dan manusia merupakan kesatuan tiga unsur
pebting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya.
Sejarah sebagai suatu ilmu. Kata sejarah
berasal dari bahasa arab “syajara”, artinya terjadi “syajaratun” (baca
Syajarah) artinya pohon kayu itu tumbuh dan berkembang hingga manusia dapat
memanfaatkannya bagi kelangsungan hidup dan kesejarahteraannya. Anda pasti
sangat memahami manfaat pohon kayu bagi kehidupan manusia, mulai dari akar
sampai buahnya. Muhammad Yamin mengemukakan bahwa di dalam kata sejarah itu
tersimpan makna pertumbuhan atau kejadian.
1.2
Rumusan Masalah
A. Bagaimana
keterkaitan antara waktu, ruang, dan manusia ?
B. Mengapa
waktu penting dalam seejarah ?
C. Bagaimana
keterkaitan antara waktu dengan pembabakan sejarah?
D. Bagaimana
sejarah lokal dalam pembelajaran IPS ?
1.3
Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Konsep waktu, ruang dan manusia
Waktu (dimensi temporal) memiliki dua
makna yakni makna denotatif dan makna konotatif makna waktu secara denotatif
adalah merupakan satu kesatuan : detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun,
abad dst. Sedangkan makna waktu secara konotatif adalah waktu sebagai suatu
konsep. Ruang (dimensi spasial) merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa
alam maupun peristiwa sosial dan peristiwa sejarah dalam proses perjalanan
waktu. Menusia (dimensi manusia) adalah pelaku dalam peristiwa sosial dan peristiwa
sejarah. Dengan demikian ketiga konsep tersebut, yaitu : waktu, ruang, dan
manusia merupakan kesatuan tiga unsur pebting yang tidak dapat dipisahkan dalam
suatu peristiwa dan perubahannya.
Suatu peristiwa dipengaruhi oleh
kekuatan yang ada diluar manusia yaitu berupa kekuatan fisik-material (dimensi
alam). Kekuatan-kekuatan tersebut merupakan suatu potensi bagi terjadinya suatu
peristiwa. Terwujudnya kemungkinan-kemungkian tersebut dapat tercemin dalam
suatu peristiwa yang membawa perubahan terhadap manusia dalam dimensi ruang dan
dimensi waktu secara fungsional dan terhubung. Proses terjadinya suatu
peristiwa dan perubahannya berlangsung dalam batas ruang waktu. Dengan batas
ruang diadakan pengkajian tentang peristiwa dan perkembangannya namun demikian,
berkembangan IPTEK dalam bidang komunikasi, maka batas ruang tidak berarti
karena suatu peristiwa akan mudah menyebar ke ruang yang lebih luas seolah-olah
ruang tempat terjadinya peristiwa tersebut bergerak.
Suatu kejadian dapat diamati berdasarkan
dimensi ruang, dimensi waktu dan dimensi manusia. Berdasarkan dimensi ruang,
suatu peristiwa memiliki batas-batas tertentu. Dalam suatu ruang akan
berlangsung berbagai peristiwa atau kejadian pada waktu bersamaan. Berdasarkan
dimensi manusia, manusia adalah menjadi objek dan subjek dari peristiwa
tersebut. Setiap peristiwa membawa pengaruh terhadap perubahan pada
dimensi manusia, baik sebagai objek maupun subjek. Perubahan tersebut diharapkan
adalah perubahan kearah yang lebih baik. Untuk itu diperlukan kesadaran manusia
dalam memaknai setiap peristiwa.
Berdasarkan dimensi waktu, suatu
peristiwa merupakan suatu proses artinya, peristiwa tersebut mengalami
perubahan sejalan dengan waktu. Waktu itu ada dan terus berjalan (continuity).
Waktu dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang memiliki kesadaran bahwa waktu
itu terus berjalan. Jadi, hanya manusia yang dapat memanfaatkan waktu yang
dapat mengalami perubahan kearah yang lebih baik.
2.2
Pentingnya
Waktu dalam Sejarah
Sejarah sebagai suatu ilmu.
Kata sejarah berasal dari bahasa arab “syajara”,
artinya terjadi “syajaratun” (baca Syajarah) artinya pohon kayu itu tumbuh
dan berkembang hingga manusia dapat memanfaatkannya bagi kelangsungan hidup dan
kesejarahteraannya. Jadi, pengertian sejarah secara etimologis yaitu tumbuh,
hidup, dan berkembang yang akan berlangsung terus tiada hentinya sepanjang masa
.
Di samping itu kata “syajara”, dalam bahasa Arab terdapat
beberapa kata yang hampir mirip artinya di antaranya adalah :
a) Silsilah
yang menunjukkan pada keluarga atau nenek moyang. Contohnya, prasasti kedua
atau Mantyasih merupakan silsilah raja-raja Mataram kuno (Hindu)
b) Riwayat
atau hikayat yakni cerita yang diambil dan kehidupan, kadang-kadang lebih
mengenai perseorangan dan keluarga. Contohnya hikayat Amir Hamzah dan Bayan
Budiman.
c) Kisah
yang merupakan cerita kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
Contohnya kisah Nabi Nuh dengan perahunya.
d) Tarikh
yang menunjukkan tradisi dalam sejarah Islam, seperti tarikh nabi.
Sejarah sebagai suatu kata yang dapat
diartikan sebagai riwayat kejadian-kejadian masa lampau yang benar-benar
terjadi (Badudu-Zain: 2001, 1241). Sedangkan sejarah sebagai suatu ilmu,
tercermin body of knowledge. Ada tiga
penyebab terjadinya perbedaan sejarah yaitu karena luasnya bidang ilmu sejarah,
penekanan (stressing) yang diberikan dari bagian definisi itu, dan sudut
pandang darimana sejarah itu ditinjau.
Berikut ini dikemukakan beberapa
definisi sejarah yang memiliki penekanan pada konsep waktu :
a)
Edward
Hallet Carr
Sejarah
ialah suatu proses interaksi serba terus antara sejarawan dengan fakta-fakta
yang ada padanya ; suatu dialog tiada henti-hentinya masa sekarang dengan masa
silam.
b)
James
Bank
Sejarah
adalah semua peristiwa masa lampau (sejarah sebagai kenyataan). Sejarah dapat
membantu para siswa untuk memahami perilaku manusia pada masa lampau masa
sekarang dan masa yang akan datang.
c)
Ismaun
Sejarah
adalah suatu ilmu pengetahuan tentang rangkaian kejadian yang berkualitas pada
masyarakat manusia dengan segala aspeknya serta proses gerak perkembangannya
yang kontinu dari awal sejarah hingga saat ini yang berguna bagi pedoman
kehidupan masyarakat manusia masa sekarang serta arah cita-cita masa depan.
d)
Muhammad
Yamin
Sejarah
adalah ilmu pengetahuan dengan umumnya yang berhubungan dengan bertarikh
sebagai hasil penafsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu
yang lampau, yaitu susunan hasil penyelidikan bahan-bahan tulisan atau
tanda-tanda yang lain.
·
Mengacu pada empat
definisi d atas , maka pada esensinya sejarah adalah :
a) Sebagai
suatu ilmu pengetahuan
b) Tersusun
sebagai hasil penyelidikan
c) Menggunakan
sumber sejarah sebagai hasil penyelidikan (benda, tulisan, dan sumber lisan)
d) Menunjukkan
adanya hubungan antara satu gejala dengan gejala lain secara kronologi dan
bertarikh
e) Kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam
masyarakat manusia pada zaman lampau
f) Berlaku
pada masyarakat manusia pada zaman lampau
g) Menafsirkan
keadaan-keadaan yang telah berlalu
Dengan demikian sejarah itu adalah suatu
ilmu pengetahuan tentang peristiwayang terjadi dalam masyarakat manusia pada
waktu yang lampau sesuai dengan rangkaian kausalitasnya serta proses
perkembangan dalam segala aspeknya yang berguna sebagai pengalaman untuk
dijadikan pedoman kehidupan manusia pada masa sekarang serta arah cita-cita
pada masa yang akan datang. Sejarah sebagai suatu ilmu memiliki tugas pokok
yakni : membuka masa lampau / waktu yang lalu umat manusia memaparkan kehidupan
manusia dalam berbagai aspek kehidupannya dan mengikuti perkembangannya dari
masa yang paling tua hingga dewasa ini.
Menurut ismaun (1988), manusia adalah
pelaku dalam sejarah . jadi hanya manusia yang mempunyai sejarah (zoon
historikon). Tugas utama ilmu sejarah adalah membuka tabir masa lampau / waktu
yang lalu umat manusia. Sejarah meneliti dan mengkaji peristiwa-peristiwa /
kejadian-kejadian di dalam masyarakat manusia yang terjadi pada masa lampau.
Peristiwa atau kejadian pada masyarakat manusia dan masa lampau atau waktu yang
lalu adalah sesuatu yang penting dalam sejarah. Kejadian yang tidak memiliki
hubungan dengan kehidupan masyarakat manusia pada masa lampau buakanlah suatu
peristiwa sejarah.
Keterkaitan
antara waktu dengan peristiwa arah meliputi 4 hal yaitu :
1)
Perkembangan
Perkembangan
masyarakat terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk
kebentuk yang lain. Biasanya masyarakat akan berkembang dari bentuk yang
sederhahana kebentuk yang lebih kompleks. Contoh yang paling jelas adalah
perkembangan Demokrasi di Amerika yang mengikuti perkembangan kota.
Perkembangan masyarakat manusia dari masa lampau sampai sekarang.
2)
Kesinambungan
Kesinambungan
terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama.
Dikatakan bahwa pada mulanya kolonoalisme adalah kelanjutan dari patrionialisme.
Demikianlah, kebijakan kolonialisme hanya mengadopsi kebiasaan lama.
3)
Pengulangan
Pengulangan terjadi
bila peristiwa yang pernah terjadi dimasa, lampau terjadi lagi dimasa
selanjutnya, misalnya : jatuhnya kekuasaan Presiden Soekarno akibat akis-aksi
yang dilakukan oileh para mahasiswa. Peristiwa ini terjado kembali, dimana
Presiden Soeharto “Lengser Keprabon”, juga akibat aksi-aksi yang dilakukan oleh
para mahasiswa.
4)
Perubahan
Perubahan
terjadi apabila masyarakat mengalami pergeseran, sama dengan perkembangan. Akan
tetapi, asumsinya ialah adanya perkembangan besar-besaran dan dalam waktu yang
relatif singkat. Biasanya perubahan ini terjadi akibat pengaruh dari luar.
Contoh : Gerakan Paderi di Sumatera Barat yang menentang kaum adat sering dianggap
sebagai hasil pengaruh Gerakan Wahabi di Arab yang ditularkan lewat para haji
yang sepulang dari mekka dan tidak puas dengan kekuasaan kaum adat.
2.3
Keterkaitan
antara Waktu dengan Pembabakan Sejarah
Proses dalam sejarah memperlihatkan
perubahan, peralihan, dan pergantian. Untuk memperoleh pemahaman yang baik
tentang sejarah, yakni mendapatkan gambaran yang bermakna mengenai masa lampau
kehidupan dan masyarakat manusia, maka sejarah harus diberi bentuk tertentu
berupa cerita sejarah. Sejarah diberi bentuk dengan mengadakan pelukisan
peristiwa-peristiwa sejarah. Salah satu pelukisan peristiwa sejarah adalah
melalui penggolangan sejarah berdasarkan 3 kategori yakni :
1. Kategori
Ruang
2. Kategori
Waktu
3. Kategori
kehidupan.
Peristiwa pada masa lampau tidak pernah
terputus dari rangkaian kejadian masa kini dan masa yang akan datang, sehingga
waktu dalam perjalan sejarah adalah suatu kontinuitas (kesinambungan). Waktu
dalam ilmu sejarah menghasilkan pembagiaan waktu, yaitu periode, zaman, babakan
waktu atau masa dan kini. Sedangkan kurun adalah satu kesatuan waktu yang isi,
bentuk dan waktunya tertentu.
Sejarah dapat dikenal menurut
zaman-zaman tertentu dengan pola-pola tertentu dalam goligasi fakta-fakta
sejarah struktur masyarakat, dan jiwa tertentu dalam kebudayannya. Pada
hakikatnya, sejarah itu berkaitan dengan konsep waktu (time), dimana proses
kelangsungan atau perjalanan waktu adalah perkesinambungan (continuity) dan
satuan berlangsungnya waktu (duration) dengan perubahan yang mengurangi ruang
Geografis. Ruang Geografis tersebut berisi berbagia peristiwa mengaenai segala
aktivita dan hasil karya manusia dalam perjalanan waktu yang berkesinambungan.
Kurun
waktu memiliki Tiga dimensi :
a. Waktu
yang lalu (the past)
b. Waktu
sekarang (the present)
c.
Waktu yang akan datang
(the future)
Dengan
demikan jalannya waktu sebagai proses bergerak menurut garis lurus yang
bergerak terus dari awal menuju masa depan. Jadi penggambaran proses jalur
waktu itu selalu lurus (linear).
2.4
Sejarah
Lokal dalam pembelajaran IPS
Sejarah lokal merupakan salah satu
cabang dari ilmu sejarah yang beusaha mengkaji peristiwa-peristiwa didalam
masyarakat manusia, pada masa lampau yang terjadi disuatu tempat saja (Ruang).
Sejarah lokal merupakan kategorisasi sejarah berdasarkan ruang Geografis. Dengan
batasan ruang perumbukan (dimensi spasial), diadakan kajian terhadap peristiwa
sejarah dan perubahan-perubahannya menurut tempat dan lokasinya. Sehingga
diadakan kategorisasi sejarah berdasarkan keluasan ruang sejarah, yaitu:
sejarah lokal, sejarah daerah, sejarah nasional, sejaerah kawasan (tertentu)
dan sejarah dunia.
Sejarah lokal dapat dihubungkan dengan
sejarah daerah atau sejarah nasional. Dengan berkembangnya hubungan antar
bangsa maka ruang Geografis yang menjadi tempat berlangsungnya kehidupan
manusia menjadi semakin meluas.
Peristiwa
– peristiwa sejarah lokal yang dijadikan peristiwa-peristiwa sejarah Nasional.
Contoh-comtohnya :
1. Peristiwa
Bandung Lautan Api yang terjadi di kota Bandung, merupakan peristiwa sejarah
masyarakat kota Bandung kemudian masyarakat Jawa Barat.
2. Kerajaan
Mataram Kuno terdapat di daerah Yogyakarta, harusnya merupakan sejarah
masyarajat Yogyakarta atau masyarakat Jawa Tengah akan tetapi dimasukkan pula
sebagai sejarah nasional.
3. Peristiwa
10 November, perlawan Pattimura, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Aceh dan
sebagainya.
Hal ini berkaitan dengan upaya pelestarian
warisan kebudayaan dan nilai-nilai sejarah bangsa yang merupakan masalah dari
pelestarian bangsa itu sendiri. Dengan mempelajari sejarah kita dapat mengambil pelajaran dari
peristiwa-peristiwa lama yang baik untuk tetap dipelihara, diperbarui, dan
diteruskan kepada generasi penerus, dengan membuang segi-segi yang kurang baik
atau tidak cocok dengan perkembangan zaman demi kemajuan dan kelangsungan hidup
bangsa di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Melalui pembelajaran
sejarah lokal siswa dapat di bina dan di pupuk rasa cinta terhadap daerahnya,
sehingga dapat mendorong untuk melestarikan warisan budaya daerah.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Konsep
waktu, ruang dan manusia merupakan kesatuan tiga unsur penting dalam sejarah. Waktu
(dimensi temporal)berjalan linier. Ruang (dimensi spasial) merupakan tempat
terjadinya berbagai peristiwa alam maupun peristiwa sosial dan peristiwa sejarah
dalam proses perjalanan waktu. Manusia (dimensi manusia) adalah pelaku dalam
peristiwa sosial dan peristiwa sejarah.
Kata sejarah berasal dari bahasa arab
“syajara”, artinya terjadi “syajaratun” (baca Syajarah) artinya pohon kayu itu
tumbuh dan berkembang hingga manusia dapat memanfaatkannya bagi kelangsungan
hidup dan kesejarahteraannya. Jadi, pengertian sejarah secara etimologis yaitu
tumbuh, hidup, dan berkembang yang akan berlangsung terus tiada hentinya
sepanjang masa.
Sejarah dapat dikenal menurut zaman-zaman
tertentu dengan pola-pola tertentu dalam goligasi fakta-fakta sejarah struktur
masyarakat, dan jiwa tertentu dalam kebudayannya. Pada hakikatnya, sejarah itu
berkaitan dengan konsep waktu (time), dimana proses kelangsungan atau perjalanan
waktu adalah perkesinambungan (continuity) dan satuan berlangsungnya waktu
(duration) dengan perubahan yang mengurangi ruang Geografis.
Sejarah lokal merupakan salah satu cabang dari
ilmu sejarah yang beusaha mengkaji peristiwa-peristiwa didalam masyarakat
manusia, pada masa lampau yang terjadi disuatu tempat saja (Ruang). Sejarah
lokal merupakan kategorisasi sejarah berdasarkan ruang Geografis. Dengan
batasan ruang perumbukan (dimensi spasial), diadakan kajian terhadap peristiwa
sejarah dan perubahan-perubahannya menurut tempat dan lokasinya. Sehingga
diadakan kategorisasi sejarah berdasarkan keluasan ruang sejarah yaitu: sejarah
lokal, sejarah daerah, sejarah nasional, sejaerah kawasan (tertentu) dan
sejarah dunia.
DAFTAR PUSTAKA
·
Badudu-Zein. (2001). Kamus
Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
·
Gazalba, Sidi. (1981). Pengantar
Ilmu Sejarah. Jakarta: Bharata.
·
Ismaun. (1988). Diklat
Pengantar Ilmu Sejarah. Bandung: EKT.